DownloadBuku Bahasa Indonesia Kelas 10 Kurikulum 2013 Semester 1 dan 2 Revisi 2014 - Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013.Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Berikutini adalah judul-judul tesis mahasiswa Program Magister Pedidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Angkatan 2014 No Nama NIM Judul Tesis 1 Suharti 1405076002 Pengembangan Model Stand dan Make A Macth pada Pembelajaran Teks Anekdot Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Samarinda 2 Sri Lestari 1405076004 Pengembangan Bahan Ajar Menulis Cerpen dengan Menerapkan Model Pembelajaran Explicit Instruction MateriMakna Tersirat Teks Anekdot Mapel Bahasa Indonesia kelas 10 SMA/MA - Bospedia. 312 Menemukan makna tersirat dalam teks eksplanasi secara lisan dan tulis | Course Hero. Menemukan makna tersirat suatu teks melalui membaca intensif. - ppt download. Materi 3 Teks Anekdot | PDF. Kaum milenial, ini lho 4 makna tersirat di balik kata 'YOLO' SURATTUGAS Nomor: 14.07.1/UN/DT/2016 Muatan Nilai Karakter dalam Teks Anekdot Karya Siswa Kelas X SMA Analisis Asesmen Keterampilan Membaca Teks Sastra pada Siswa SMP Se-Kota Malang Korelasi Pelatihan Jurnalistik terhadap Literasi Siswa SMAN I Blitar Tugas3 membaca teks anekdot dalam puisi; Sekarang saatnya kamu mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot. Contoh Wc Plengsengan Contoh Soal Denah rumah minimalis type 54 3 kamar; Tugas 3 membaca teks anekdot dalam puisi. Masalah yang dibahas adalah seekor keledai dengan caranya dalam membaca bukumasalah yang dibahas dalam teks anekdot terdapat dalam judul Pipit: Ihh,, gue tuh gak bisa.. bener dehh.. Ibu Guru : Udah cepet majuu!!! Pipit : Ngga bisa buu.. takutnya diketawain sama temen-temenn.. Ibu Guru : Udah maju aja,, coba duluu..! Pipit pun maju dengan terpaksa, dan membacakan puisi tersebut. Namun sayangnya, pada saat Pipit maju ke depan kelas, Pipit tersandung dan jatuh. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. xiv, 222 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/MAK Kelas X ISBN -9 (jilid lengkap) ISBN 978-602-282-488-6 (jilid 1) 1. Bahasa Indonesia — Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 410 Kontributor Naskah : Maryanto, Anik Muslikah, Nur Hayati, dan Elvi Dalammengerjaan tugas ini masing masing dari mahasiswa PKL membuat designnya sendiri sendiri dengan tema pengembangan aplikasi. Lokasi tempat pkl yang berada di sebuah badan usaha. Anda pelajari adalah contoh komunikasi vertikal contoh buku laporan harian satpam prosedur K3 yang berlaku di industri tugas 3 membaca teks anekdot dalam puisi hz8cgFk. Sampah adalah dalam arti sebenarnya adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah dalam arti yang lain adalah orang-orang yang tidak diinginkan keberadaanya karena mengganggu, misalnya para koruptor yang sangat merugikan rakyat. Sampah sebenarnya maupun sampah bukan sebenarnya keberadaaanya sangat mengganggu. Melalui teks anekdot kita dapat memberikan kritik terhadap masalah sampah dalam arti yang sebenarnya ataupun dalam arti yang lain. Sampah menurut makna konotasi berarti orang-orang yang tidak berguna dan hanya mengganggu saja. Makna konotasi merupakan makna kiasan yang terbentuk dalam suatu kalimat dengan mengandung nilai-nilai emosi tertentu. Makna konotasi sering kali membingungkan para pembaca dalam menemukan makna dari suatu tulisan. Makna konotasi sangat sering dijumpai dalam karya sastra, misalnya puisi, cerpen, dan lain sebagainya. Makna konotasi dalam karya sastra membuat alur lebih hidup dan meningkatkan rasa ingin tahu pembaca. Seperti pada sajak di bawah ini. Itu Sampah atau Apa? Karya Aditya Yuda Kencana Siswa, tinggal di Indramayu, Jawa Barat Beri tahu aku jika kau lihat Itu sampah atau apa? Di jalanan ada sampah Di selokan penuh sampah Di laci meja ada sampah Di bus, truk, dan angkot ada sampahDi istana presiden apakah ada sampah? Siang itu aku mencoba masuk Dan aku telusuri setiap sudutnya Ternyata! Negeri kita ini apakah negeri sampah? Lautan sampah? Gunung sampah? Atau tong sampah?Sampah ada di bawah tiang bendera merah putih dan Di balik gerbang masuk MPR ada sampah Aku bingung, apakah di kursi-kursi parlemen ada sampah pula? Coba lihat! Di kursi restoran ada sampah Di hotel berbintang ada sampah Bahkan di meja direkturnya pun ada sampah Di tempat penyebrangan ada sampah Di bawah pos satpam ada sampah Itu sampah atau apa?Apa? Kau tak berani? Sungguh! Sampah sudah menjadi bunga-bunga nusantara Di mana-mana ada sampah Apakah di mulut manusia ada sampah? Periksa sekarang! Di ruang sidang ada sampah Di ruang tunggu rumah sakit ada sampah Di atas pot bunga sekolahan ada sampah Sampah merajalelaCepat! Jika tak ada, syukurlah! Manusia sombong! Membuang sampah seenaknya! Jangan biarkan negeri kita sebagai tong sampah terbesar! Ingat itu! StrukturKalimat AbstraksiBeri tau aku jika kau lihat itu sampah atau apa? OrientasiDi jalanan ada sampah, Di selokan penuh sampah, Di laci meja ada sampah, Di bus, truk, dan angkot ada sampah KrisisNegeri kita apakah negeri sampah? ReaksiApakah di mulut manusia ada sampah? Periksa sekarang! KodaJangan biarkan negeri kita sebagai tong sampah terbesar! Ingat itu! Setelah diidentifikasi struktur teksnya, sajak tersebut dapat digolongkan ke dalam anekdot. Karena dalam teks tersebut mengandung unsur humor dan sindiran. Tokoh 'aku' bertindak sebagai diri sendiri dan yang diajak berbicara adalah pembaca/pendengar teks tersebut. Si aku lirik merasa prihatin dengan kebiasaan orang membuang sampah sembarangan, merasa tidak nyaman dan prihatin dengan kondisi lingkungan sekitar yang penuh sampah. Dalam teks tersebut, tokoh 'aku' mengeluh karen banyak sampah dimana-mana. Dalam sajak di atas sampah dapat ditemukan di kursi restoran, di hotel, di meja direktur, di tempat penyeberangan, di bawah pos satpam, di ruang sidang, di ruang tunggu rumah sakit, di pot bunga, di istana presiden, di bawah tiang bendera merah putih, dan di balik gerbang MPR. Sebagai warga negara yang peduli dengan lingkungan tentunya tidak perlu tersinggung dengan sajak di atas. Karena di negara ini sampah ada di mana saja. Sampah dalam arti yang lain yaitu mereka para koruptor. Dengan sindiran tersebut diharapkan masyarakat indonesia dapat lebih sadar tentang cinta tanah air bukannya malah cinta uang tanah air. Sampah dalam arti sebenarnya juga merupakan hal yang banyak kita temukan, sampah berserakan di mana-mana dan sangat mengganggu lingkungan. Dalam sajak di atas tidak semua kata sampah dimaksudkan sebagai sampah yang sesungguhnya. Misalnya pada kalimat Apakah di mulut manusia ada sampah? Yang dimaksud sampah pada manusia manusia adalah perkataan yang tidak baik perkataan yang kotor, yang seharusnya dibuang jauh-jauh dari manusia. Manusia sering menggunakan mulutnya sebagai alat untuk mengeluarkan sampah perkataan yang kotor. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI metafora didefinisikan sebagai "pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yg sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan Pada sajak tersebut terdapat pengandaian yang disampaikan dengan metafora, yaitu antara lain Negeri kita ini negeri sampah. Temukan metafora lain yang sejenis dengan itu. Metafora itu adalah Sampah sudah menjadi bunga bunga nusantara. Negeri kita tong sampah besar. Sampah merajalela. Apakah dimulut manusia ada sampah? Sampah sudah menjadi bunga-bunga nusantara.