Pendapatpertama: Khotbah Jumat tidak memiliki rukun-rukun khusus. Sudah cukup apabila memenuhi definisi khotbah secara ‘urf. Artinya, setidaknya berisi nasihat-nasihat. Hal ini adalah pendapat dari Abu Yusuf dan Muhammad bin al-Hasan yang keduanya murid Abu Hanifah, riwayat dari al-Imam Malik, dan masyhur sebagai pendapat Ulama Malikiyyah.
Banyakmateri yang dapat disampaikan pada khutbah Jumat. Salah satunya yakni 4 amalan membuka pintu kebaikan bagi yang mengamalkan. Jumat, 5 Agustus 2022 Burung Ababil yang Disebut di Al-Quran pada Surat Al-Fil Ditemukan di Palestina, Cek Fakta 9 Juli 2022, 21:53 WIB Tentang Kami. Redaksi. Pedoman Pemberitaan.
KhutbahJumat Bulan Syawal: Memelihara Silaturahmi dalam Islam. Doa Memohon Kebaikan Dunia Akhirat: Arab, Latin dan Artinya. Naskah Khutbah Jumat: Hijrah Menuju Kebaikan di Jalan Allah. Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT BULAN SYAWAL atau
KHUTBAHJUM'AT : RENUNGAN TENTANG WAKTU Masjid Kepolisian Resort Kabupaten OKU Selatan Jl. Raya Simpang Aji, Gn. Terang, Buay Sandang Aji. 11 Januari 2019 / 05 Jumadil Ula 1440. Oleh : Nedi Arwandi S.Pd.I.
Allahdan Rasul-Nya mengingatkan kita tentang kewajiban kita berjihad dengan harta dan jiwa, di antaranya adalah jihad mempertahankan masjid tempat menyembah Allah. Wabil khusus adalah Masjid Al-Aqsha di Kota Al-Quds atau Yerusalem, Palestina. Juga kewajiban membebaskan saudara-saudara kita yang masih terjajah, terzalimi dan terbunuh
NaskahKhutbah Jumat ini bisa dijadikan rujukan bagi para khotib menghadapi momen bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan. Jumat, 22 Juli 2022 Network
ContohKhutbah Jumat Tentang LGBT- Pemberitaan mengenai rencana pelegalan kaum LGBT telah menjadi berita yang ramai di masyarakat. Penolakan demi penolakan terjadi untuk menggagalkan pelegalan kaum tersebut. LGBT merupakan singkatan dari lesbian, gay, bisexual dan transgender.
Jamaahsidang Jumat yang dirahmati Allah. Fenomena perjuangan saat ini diantaranya bisa kita ambil dari potret saudara kita di Palestina. Tepat di bulan ini (Desember), saudara-saudara kita di Palestina menjadikannya sebagai bulan perjuangan.
aeCN.
اَلْحَمْدُ ِللهِ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٍ. اَلَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَياَةَ ليَِبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ. أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له الذى هدانا وانعمنا بالاسلام وامرنا بالجهاد ونور قلوبنا بالكتاب المنير. واشهد ان محمدا عبده ورسوله الذى بلغ الرسالة وادى الامانة ونصح الامة برسالته الخالدة رحمة للعالمين فى ايامنا هذا وفى يومئذ يوم عسير على الكافرين غير يسير. اللهم صل وسلم على هذا النبى الكريم محمد بن عبدالله وعلى اله واصحابه اجمعين. اما بعد فَيَا عِبَادَ اللهِ, أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّاىَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وَتَزَوَّدُوْا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِّلَّذِيْنَ آمَنُوا الْيَهُوْدَ وَالَّذِيْنَ أَشْرَكُواْ وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَّوَدَّةً لِّلَّذِيْنَ آمَنُوا الَّذِيْنَ قَالُوَاْ إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيْسِيْنَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لاَ يَسْتَكْبِرُوْنَ “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, Sesungguhnya kami ini orang Nasrani’. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu orang-orang Nasrani terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, juga karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.” QS Al-Maidah [5] 82 Pada kesempatan yang mulia ini, Al-Faqir Khatib mengingatkan diri sendiri juga kepada para jamaah sekalian, agar kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Karena, ketakwaan adalah sebaik-baik bekal bagi kita dalam mengarungi kehidupan di dunia menuju Akhirat kelak. Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT, Peringatan Hari Bumi adalah seperti membaca sejarah tentang tragedi yang menimpa bangsa Palestina. Bumi yang dimaksud adalah tempat tinggal. Memperingati Hari Bumi bagi bangsa Palestina artinya memperingati tempat tinggal yang hilang. Inilah kondisi yang dirasakan oleh warga Palestina yang hidup di bawah penjajahan Israel puluhan tahun lamanya. Semua bermula dari pendudukan yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap tanah Palestina. Sejak orang-orang Yahudi didatangkan oleh Inggris, sejengkal demi sejengkal tanah warga petani Palestina diambil paksa. Hal itu terjadi pada saat kekuatan Turki Utsmani yang menjadi payung bagi Palestina melemah dan pada akhirnya runtuh. Kemudian, dengan dukungan Inggris, Zionis berani mendeklarasikan diri sebagai sebuah negara bernama Israel. Selanjutnya, kekejaman Zionis Israel semakin menjadi-jadi, tanah dan hasil bumi rakyat Palestina dirampas, rakyat dibantai dan diusir dari tanah kelahirannya. Aksi kekejaman Israel sulit dihindari. Inggris dan Zionis Israel bahu-membahu memadamkan aksi perlawanan Palestina dengan beragam cara yang kejam. Ribuan nyawa rakyat tak berdosa akhirnya melayang. Itulah penjajahan yang dilakukan oleh Zionis Israel. Penjajahan yang kekejamannya tak pernah terbayangkan dalam sejarah dunia. Mereka telah merebut tanah sebuah peradaban, mengusir sejumlah besar penduduknya, mengosongkan kota-kotanya, menggusur pemakaman, masjid, sekolah dan berbagai sarana lainnya. Zionis Israel berupaya keras untuk menghilangkan identitas asli bangsa Palestina. Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT, Sejak pertama kali penjajahan terjadi di bumi Palestina, rakyat tidak pernah gentar. Mereka mengorbankan segalanya untuk mempertahankan tanah suci warisan umat Islam itu. Rakyat Palestina lebih memilih berhadapan dengan penjajah yang bersenjata lengkap daripada hidup di bawah penjajahan. Harta hingga jiwa mereka korbankan demi mendapatkan kemerdekaan. Sejengkal demi sejengkal tanah Palestina telah dikuasai Zionis Israel. Tercatat sejak tahun 1948 hingga 1972, ada satu juta hektare tanah milik rakyat Palestina yang berhasil mereka rampas. Kondisi buruk ini terus meningkat setiap tahunnya. Israel tak henti-henti memperluas wilayah tanah jajahan mereka. Di antara puncak dari penderitaan rakyat Palestina terjadi pada tahun 1976, yang kemudian mencapai klimaksnya pada hari Sabtu, 30 Maret 1976. Setelah menderita selama 28 tahun di bawah penindasan dan beragam kezaliman, rakyat Palestina bersatu-padu melakukan perlawanan. Mereka menuntut dikembalikannya tanah yang dirampas. Beragam aksi dilakukan, seperti aksi mogok massal dan demonstrasi turun ke jalan. Demonstrasi yang dilakukan tidak berjalan mulus karena Israel menghadang dan melawan aksi tersebut secara brutal. Penghadangan itu menyebabkan lokasi demonstrasi seketika berubah menjadi lautan darah. Timah panas tentara Israel menembus tubuh para demonstran. Sedikitnya ada enam orang Palestina tewas, puluhan orang terluka dan lebih dari 300 orang ditangkap dalam peristiwa naas itu. Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT, Warga Palestina hingga kini masih kehilangan tanahnya. Oleh karena itu, perjuangan mengembalikan hak-hak mereka sebagai pemilik Palestina seutuhnya adalah sebuah kewajiban dalam membela kebenaran. Ada 2/3 warga Palestina dengan status terusir dari tanah kelahirannya. Rakyat Palestina harus mendapatkan kembali tanah mereka yang dirampas oleh Israel. Ini merupakan hal mutlak yang harus dipahami dalam mencari solusi atas konflik di Palestina. Menyerah dan pasrah atas penjajahan Israel tidak akan menghadirkan kedaulatan dan keadilan di Palestina. Ironisnya, saat ini penjajah Israel sudah menguasai 85% tanah Palestina. Artinya, pemilik asli tanah,yaitu warga Palestina, hanya mendapatkan sisanya, yaitu 15% saja. Kondisi menyedihkan ini berlangsung hingga sekarang dan disaksikan jutaan pasang mata masyarakat dunia. Melihat hal ini, di manakah mereka yang selama ini meneriakkan keadilan dan membela HAM? Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT, Seyogianya, Hari Bumi bukan sekadar peringatan akan nestapa yang dialami rakyat Palestina. Namun, menjadi momen bersama untuk menyeru nurani umat manusia agar membantu dan membela bangsa yang masih terjajah dan dirampas tanahnya,agar kembali mendapatkan hak mereka dan hidup merdeka. Memenuhi seruan kemanusiaan ini merupakan sebuah kemestian, bahkan kewajiban antarsesama mukmin, karena sesama mukmin adalah saudara. Allah SWT berfirman, اِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara….” QS Al-Hujurat [49] 10 بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالْحِكْمَةِ، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ، وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ Penulis Ustadz Iskandar Samaullah, Redaktur Muh. Syarief Beri NilaiLoading... Wakil Direktur Studi Informasi Alam Islami SINAI Mesir 2008
KHUTBAH PERTAMA إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا, وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ, أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا محَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ QS al-Isra’ [17] 1 Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah, tuhan seluruh alam. Yang menghidupkan dan mematikan. Yang Maha Tahu dan Maha Adil. Hanya kepada Allah kita berharap dan hanya kepada-Nya kita bergantung. Shalawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan oleh Allah kepada junjungan alam Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Taatlah kepada Allah kapan pun dan di mana pun Anda berada. Tinggalkan semua yang dilarang oleh Allah meski itu memberatkan diri Anda. Itu adalah realisasi takwa dalam arti sesungguhnya. Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Saat kita duduk bersimpuh di tempat mulia ini, menikmati kelezatan ibadah, saudara-saudara kita di Palestina menderita. Setelah digempur rudal-rudal Israel, ribuan kaum Muslim kehilangan tempat tinggal mereka. Mereka tidur beratapkan langit. Ratusan orang syahid, dan ribuan terluka. Tergetarkah hati kita melihat penderitaan mereka? Atau kita tak peduli dengan nasib mereka dengan mengatakan bahwa Palestina bukan urusan kita kaum Muslimin? Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Ketahuilah, sesungguhnya bangsa Yahudi bukanlah penduduk asli Palestina. Yahudi adalah penjajah, yang baru datang ke bumi Palestina sekitar 100 tahun yang lalu. Mereka bisa masuk ke Palestina atas restu dan perlindungan Inggris, yang saat itu menempati posisi sebagai negara adidaya. Di balik Inggris ada para pengusaha kaya Yahudi yang punya lobi. Ketahuilah, negara Yahudi Raya didirikan untuk melemahkan Dunia Islam dengan menciptakan konflik berkepanjangan di Timur Tengah. Hal itu dilakukan dengan sistematis. Tokoh Yahudi Theodore Hertlz pernah membujuk dan menyuap Khalifah Sultan Abdul Hamid II, pemimpin kaum Muslim sedunia saat itu, dengan uang 150 juta poundsterling setara Rp 3 triliun untuk mendapatkan tanah Palestina. Tapi, Sultan Abdul Hamid II menolak dengan tegas. Ia berkata, “Aku tidak dapat memberikan walau sejengkal dari tanah ini Palestina karena ia bukan milikku. Ia adalah hak umat Islam. Umat Islam telah berjihad demi bumi ini. Mereka telah membasahi tanahnya dengan darah-darah mereka.” Lalu, pemerintah Inggris dan Yahudi bekerja sama meruntuhkan Khilafah Utsmaniyah beberapa tahun kemudian. Setelah itu Yahudi berbondong-bondong mendatangi Palestina, merampas tanahnya sambil membunuhi warganya. Akhirnya, pada tahun 14 Mei 1948 berdiri negara Israel. Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Ketahuilah, Palestina adalah negeri yang tak bisa dipisahkan dengan ajaran Islam. Syam, yang didalamnya termasuk Palestina, adalah negeri yang diberkahi dan disucikan Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعَالَمِينَ Kami menyelamatkan dia Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam TQS al-Anbiya’ [21] 71. Imam Ibnu Katsir berkata, “Allah memberitahukan tentang Ibrahim yang diselamatkan dari api buatan kaumnya dan membebaskan dia dari mereka dengan berhijrah ke Negeri Syam, tanah yang disucikan.” Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga memberikan banyak pujian pada negeri Syam. Di antaranya طُوبَى لِلشَّامِ فَقُلْنَا لِأَيٍّ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِأَنَّ مَلَائِكَةَ الرَّحْمَنِ بَاسِطَةٌ أَجْنِحَتَهَا عَلَيْهَا “Keberuntungan bagi penduduk Syam,” Kami bertanya, “Karena apa, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena para malaikat membentangkan sayap-sayapnya kepada mereka penduduk Syam.” HR at-Tirmidzi. Di Palestina terdapat Masjid al-Aqsha. Inilah kiblat pertama kaum Muslim dan tempat singgah perjalanan Isra Mi’raj. Wilayah di sekitarnya juga tempat yang Allah berkahi Lihat QS al-Isra’ [17] 1. Suatu ketika Maimunah, pembantu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata “Wahai Nabi Allah, berilah kami fatwa tentang Baitul Maqdis.” Rasulullah menjawab, “Bumi tempat bertebaran dan tempat berkumpul. Datangilah ia. Lalu shalatlah di dalamnya karena sesungguhnya shalat di dalamnya seperti seribu kali shalat di tempat lain.” HR Ahmad. Karena itu, jelaslah tanah Palestina, Yerusalem dan al-Aqsha adalah bagian dari Islam dan kaum Muslim. Sungguh kebodohan dan kampanye busuk yang menyatakan kalau Palestina ataupun Yerusalem bukanlah bagian dari Islam dan kita tidak punya kepentingan di sana. Hadirin jamaah jumah rahimakumullah, Fakta lain menunjukkan Pertama, wilayah Yerusalem menjadi bagian dari negeri-negeri Islam dengan status sebagai tanah kharaj sejak era Kekhilafahan Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu. pada tahun 637 M. Khalifah Umar menerima penyerahan tanah tersebut dari Uskup Yerusalem, Sophronius. Kedua, kaum Muslim terikat dengan kaum Nasrani Yerusalem untuk melindungi negeri tersebut lewat Perjanjian Umariyyah. Dalam perjanjian tersebut Khilafah berkewajiban memberikan jaminan kepada kaum Nasrani baik terkait harta, jiwa dan ibadah mereka. Khilafah juga diminta untuk tidak mengizinkan orang-orang Yahudi tinggal bersama kaum Nasrani dan kaum Muslim di Yerusalem. Khalifah Umar kemudian menjamin tidak ada satu pun orang Yahudi yang lewat dan bermalam di wilayah tersebut. Maka, haram hukumnya mengakui keberadaan negara Zionis di Palestina. Haram pula mengambil solusi dua negara yang diusulkan PBB dan negara-negara Barat. Semua itu hakikatnya sama dengan mengakui keberadaan negara agresor Zionis di tanah air kaum Muslim. Perhatikanlah, masih bercokolnya kaum penjajah Zionis Israel inilah yang menjadi pangkal persoalan di tanah Palestina dan menyebabkan penderitaan kaum Muslim berkepanjangan. Sehingga, solusinya tidak ada jalan kecuali mengusir penjajah Israel dari Palestina. Bukan berdamai dengan penjajah. Dan Israel hanya bisa diusir dari tanah suci dengan mengerahkan pasukan militer. Bukankah Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ Perangilah mereka di mana saja kalian menjumpai mereka dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kalian TQS al-Baqarah [2] 191. [] بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآء مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ